Showing posts with label Tips_and_Trik. Show all posts
Showing posts with label Tips_and_Trik. Show all posts

Mengubah konfigurasi Hard Disk IDE ke AHCI

Mungkin anda tidak menyadari pentingnya peran kontroler dalam sebuah device. Salah satunya Hard disk yang berperan utama dalam performance komputer. Biasanya kalau merakit komputer dari awal bagi seseorang yang nubie, BIOS hanya disetting untuk booting DVD ROM. Padahal ada beberapa konfigurasi yang dapat mendongkrak kinerja dari sebuah komputer. Salah satunya konfigurasi Hard Disk yaitu AHCI. Pasti pernah membaca atau mendengar bukan.
Setelah anda membaca artikel IDE VS AHCI, pasti anda langsung mengganti settingan Hard Disk anda ke mode AHCI, seperti yang di jelaskan diatas mode AHCI akan mengaktifkan beberapa fitur yang tidak ada di mode IDE, all hasil multitasking di komputer akan menjadi ringan .  Ketika sudah mengganti ke mode AHCI , kemudian booting pasti komputer anda akan  BSOD (Blue Screen Of Death) yang berisi kode kesalahan, itu karena driver si AHCI tidak di temukan.

“STOP 0x0000007B INACCESSABLE_BOOT_DEVICE”


Windows_BSOD
Caranya dengan anda kembalikan ke mode IDE, kemudian booting ke dalam windows. Setelah di dalam windows ikutin step di bawah ini.
1. Sekarang mulai Windows dan ketik regedit pada RUN atau StartMenu kotak pencarian dan tekan Enter. Ini akan membuka Registry Editor.
2. Sekarang, masuklah dan cari registry key berikut
Di sisi kanan jendela, cari “Start” DWORD. Double-klik di atasnya dan set nilainya ke 0

HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\services\msahci

ScreenShot018

HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\services\pciide

ScreenShot020
3. Jika anda menggunakan RAID atau antarmuka lain, lakukan hal yang sama masuk ke registry key berikut:

HKEY_LOCAL_MACHINE SYSTEM \CurrentControlSet\service\iaStorV


Di sisi kanan jendela, cari “Start” DWORD. Double-klik di atasnya dan set nilainya ke 0.
4. Cara diatas akan mereset pengaturan hard disk mode dalam registri Windows. Tutup Registry Editor dan restart sistem anda.
5. Sekarang masuk ke BIOS dan ubah mode IDE menjadi AHCI
Begitu Windows akan mulai booting, maka secara otomatis akan mendeteksi perubahan dan akan menginstal driver yang sesuai. Setelah driver diinstal, Windows akan boot tanpa masalah apapun dan anda tidak akan perlu menginstal ulang Windows hanya untuk mengubah modus disk SATA hard drive.

Keunggulan AHCI vs IDE

Advance Host Controler Interface (AHCI) adalah mekanisme hardware yang memungkinkan software untuk menggunakan fitur-fitur yang terdapat pada perangkat Serial ATA (SATA), seperti hotswap dan Native Command Queuing (NCQ). Fitur-fitur yang sebelumnya tidak pernah ada pada perangkat Paralel ATA (PATA). AHCI sudah sepenuhnya didukung oleh sistem operasi Windows Vista, Windows 7 dan yang lebih baru. Juga didukung oleh sistem operasi Linux mulai Kernel 2.6.19. Sementara untuk sistem operasi lainnya AHCI memerlukan instalasi driver tambahan.

Fitur yang akan kamu perloleh dengan mengaktifkan AHCI adalah:

  1. Hotswap, kamu dapat memasang dan melepas harddisk dalam keadaan komputer hidup.
  2. Native Command Queuing (NCQ), yang akan meningkatkan kecepatan komputer/sistem/harddisk, khususnya untuk aplikasi multi-tasking.

Pada prinsipnya Native Command Queuing (NCQ) adalah sederhana, yaitu membuat pin harddisk dapat menulis atau membaca dengan bebas, tidak perlu berurutan.

 

NCQ HD

 

Hasilnya adalah kecepatan meningkat, konsumsi power lebih rendah dan harddisk tidak terlalu berisik. Hal ini terjadi karena pin harddisk tidak perlu menulis/membaca secara berurutan dan tidak perlu menunggu satu perintah selesai untuk melakukan perintah berikutnya. Keunggulan inilah yang sangat terasa jika kita menjalankan dua aplikasi multitasking yang berat dan kedua aplikasi tersebut menulis/membaca harddisk secara bersamaan.

Agar dapat memanfaatkan keunggulan NCQ, yang diperlukan adalah mengaktifkan opsi fitur AHCI pada motherboard dan menggunakan harddisk yang mendukung AHCI, serta menginstall driver AHCI pada sistem operasi. Kebanyakan motherboard dan harddisk yang ada saat ini sudah mendukung fitur AHCI, yang dapat langsung dideteksi dan dikenali oleh driver generik yang terdapat pada sistem operasi terbaru. Sementara untuk pengguna Windows XP, harus menginstall driver AHCI yang sesuai dengan perangkat yang dipakai.

Pesan Blue Screen Error pada Windows

Pesan kesalahan / error messages biasa berisi suatu kesalahan pada operating system atau hardware.Troubleshooting berisikan anjuran atau saran-saran apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kesalahan. Letaknya berada di bawah pesan error.Kode-kode hexadesimal yang menuliskan kode-kode crash.

Memory Dump Message: mengindikasikan bahwa semua proses yang saat itu sedang berlangsung di memory disalin ke dalam sebuah file di harddisk untuk kepentingan debugging. Biasanya file debugging ini dibutuhkan para teknisi untuk menganalisa dan memperbaiki kesalahan.

Pada pembahasan kali ini kita hanya akan membahas arti pesan-pesan error utama yang terdapat dalam Blue Screen.

Code:


1. IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL (0X0000000A)
Ini merupakan kesalahan yang umumnya terjadi pada Blue Screen Eror, pesan ini yang paling sering muncul. Pesan kesalahan ini disebabkan umumnya kerena ada ketidakcocokan driver yang terinstall di komputer.

Daftar Penyebab:
* Masalah driver yang compatible atau tidak cocok
* Masalah Video Card, hal ini mencakup video card yang di overclock melebihi batas atau anda baru berganti Video card dan Anda belum menguninstall driver Video card lama dari chipset berbeda
*Masalah Audio Card, meliputi kesalahan konfigurasi atau bug dalam driver sound card


2. NTFS_FILE_SYSTEM atau FAT_FILE_SYSTEM (0X00000024) atau (0X00000023)
Nah, pesan ini setidaknya sudah sedikit “nyambung” memberikan gambaran di mana kerusakan berada, yaitu ada di partisi atau filesystemnya tetapi bukan di harddisknya. Kita bisa melakukan pengecekan dengan memeriksa kabel SATA atau PATA atau bisa mengecek partisi dengan tool chkdsk.


3. UNEXPECTED_KERNEL_MODE_TRAP (0X0000007F)
Bila Anda mendapatkan pesan seperti ini, dapat disebabkan karena:

* Overclock Hardware yang berlebihan
* Komponen komputer yang kepanasan
* BIOS yang korup
* Memory dan CPU yang cacat


4. DATA_BUS_ERROR
Pesan ini disebabkan karena adanya kemungkinan bahwa memory atau slot memory di motherboard rusak.


5. PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA
Disebabkan karena adanya kerusakan hardware, termasuk memory utama, memory video card, atau memory di processor (L2 Cache)


6. INACCESSIBLE_BOOT_DEVICE
Disebabkan karena adanya kesalahan dalam konfigurasi jumper harddisk yang salah, virus boot sector, driver IDE controller yang salah, atau kesalahan driver chipset.


7. VIDEO_DRIVER_INIT_FAILURE
Kesalahan terjadi pada instalasi driver video card yang kurang sempurna, restart pada saat instalasi atau juga dapat terjadi karena kesalahan dalam instalasi driver.


8. BAD_POOL_CALLER
Kesalahan ini dapat terjadi karena kesalahan atau driver yang tidak kompatibel. Sering terjadi saat melakukan instalasi XP dari upgrade, atau bukan dari instalasi baru.


9. PEN_LIST_CORRUPT
Pesan ini disebabkan karena adanya kerusakan RAM


10. MACHINE_CHECK_EXCEPTION
Disebabkan oleh cacatnya CPU, atau yang di overclock secara agresif, serta power supply yang kekurangan daya atau rusak.

Meningkatkan Keamanan Komputer

Berikut sharing mengenai berbagai cara meningkatkan keamanan komputer, keamanan komputer terbaru, keamanan komputer 2011, tips kemanan komputer, trik kemanan komputer, cara menjaga komputer, cara menambah keamanan komputer, cara aman komputer, keamanan komputer, cara meningkatkan keamanan komputer terbaru, cara menjada komputer dari cracker, tingkatkan keamanan komputer, tambah keamanan komputer, maksimalisasi keamanan komputer, maximal keamanan komputer. increase keamanan komputer, update keamanan komputer, tipss mengamankan komputer, tips meningkatkan komputer, cara membuat komputer aman, cara membuat komputer secure, cara bikin komputer supaya lebih aman, cara supaya komputer aman,, cara aman komputer 2011, keamanan komputer Indonesia.

Langkah Utama Mengamankan Komputer

Bagi para pengguna komputer baik yang terhubung dengan internet atau tidak, sudah saatnya untuk mengetahui bahwa bahaya akan kejahatan komputer terus mengintai baik disadari atau tidak, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkan isi komputer anda.
Terkait dengan berita di media online, tentang melesatnya penyebaran virus-virus buatan lokal yang tidak kalah merepotkannya dengan virus luar negeri, maka saya ingatkan untuk sebaiknya teman-teman pembaca selalu waspada. Dan waspada itu saya rangkum menjadi 9 langkah awal dalam mengamankan komputer. Ingat, ini adalah 9 langkah awal, kewaspadaan dan memperbaharui pengetahuan anda tentang cara-cara baru yang digunakan penjahat tetap senantiasa dibutuhkan.
Saat ini, pengguna komputer di Indonesia sebagian besar menggunakan Microsoft Windows sebagai sistem operasi, dan langkah ini memang ditujukan untuk sistem operasi tersebut.

1. Upgrade Sistem Operasi
Meng-upgrade sistem operasi ke yang lebih baru, setidaknya tetap mengikuti program terakhir yang disediakan.
  • Pengguna Microsoft Windows XP / Vista/ Seven meng-upgrade ke Microsoft Windows Service Pack (SP) yang lebih tinggi.
  • Menutup celah keamanan pada sistem operasi dengan memasang security patch terkini.
2. Gunakan Firewall
Firewall membantu melindungi komputer dari hacker jahat, worm, dan beberapa spyware.
  • Gunakan Windows Firewall (tersedia pada Windows XP SP2) atau produk-produk firewall lainnya baik yang harus beli maupun yang gratis. Beberapa program firewall komersial adalah ZoneAlarm, Agnitum Outpost Personal Firewall, Checkpoint Firewall, dll. Sedangkan yang gratis seperti Comodo Personal Firewall, Sunbelt Personal Firewall,
  • Untuk pengguna internet broadband, pastikan router sudah memiliki firewall.
3. Install Antivirus
Antivirus melindungi kita dari akses virus pada komputer dan serangan-serangan jahat lain seperti trojan dan worm. Antivirus bisa mencari virus, trojan, dan worm yang berdiam di komputer dan melakukan pemindai terhadap email yang masuk maupun email yang keluar. Yang terpenting adalah:
  • Pastikan Antivirus anda selalu diset untuk meng-update pengetahuannya tentang virus-virus terbaru.
  • Pastikan juga program Antivirus anda adalah versi yang terakhir.
  • Jangan membuka attachment email dari orang yang tidak anda kenal.
  • Lakukan pemindai (scanning) terhadap removable device seperti hard disk external, USB disk, maupun CD/DVD yang terkadang mengaktifkan auto-run.
4. Selalu Update
Sama seperti sistem operasi, piranti lunak yang terus di-update akan terbebas dari masalah kelemahan keamanan. Selain itu, gunakan program-program terkini agar terus mengikuti perkembangan keamanan program.
5. Mencegah Spyware
Spyware adalah program kecil yang hinggap di komputer kita untuk merekam dan mengirimkan semua data-data dan kegiatan yang terjadi di komputer, tentunya hanya kegiatan yang diinginkan si pembuatlah yang direkam, seperti aktivitas keyboard oleh keylogger.
Mencegah spyware dapat dilakukan dengan:
  • Waspada terhadap file yang anda buka atau download lewat internet atau email.
  • Jangan menginstall program yang tidak jelas pembuatnya.
  • Jangan sembarangan berselancar ke situs yang memiliki tingkat risiko tinggi. Sebagai contoh: Banyak situs porno yang mengandung spyware.
Menghilangkan spyware bisa menggunakan program AntiSpyware seperti Windows Defender, Ad-Aware, Spybot Search & Destroy, dll lalu lakukan pemindai di seluruh komputer. Yakinkan program selalu melakukan update otomatis dan memindai komputer setiap hari sebelum anda memulai kerja.

6. Amankan Koneksi Nirkabel (Wireless)
Apabila anda memiliki jaringan nirkabel, selalu ikuti dokumentasi instalasi dan :
  • Gunakan MAC filtering untuk membatasi penggunaan pada komputer yang dipercaya saja.
  • Gunakan enkripsi WPA atau WPA2 yang lebih aman untuk mengurangi risiko penyadapan.
7. Membatasi Resiko Email Spam
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terhadap spam:
  • Jangan meng-klik apapun terhadap email yang telah diidentifikasi sebagai spam.
  • Pisahkan antara email pribadi / kantor dengan email yang digunakan khusus untuk melakukan registrasi online.
  • Gunakan email client yang sudah terintegrasi dengan spam filter atau pasang program spam filter.
8. Backup
Selalu backup file-file penting dan simpan di tempat lain yang aman, pastikan file-file terbackup dengan baik dan tidak mengandung malware.

9. Keamanan Fisik
  • Buat tanda “keamanan” pada komputer anda dan benda lain yang anda anggap penting, agar selalu ingat bahwa barang tersebut butuh keamanan.
  • Pastikan tidak meninggalkan catatan-catatan kecil di sembarang tempat.
  • Catat setiap nomor serial dan jangan sampai orang lain tahu.
  • Pastikan pintu rumah, jendela, garasi terkunci dengan baik. Alat pendeteksi gerak dan alarm meningkatkan pengamanan rumah anda.
  • Jangan biarkan komputer terlihat dari luar rumah, tentu akan mengundang pencuri.
  • Pakai kunci pengaman tambahan untuk laptop, misal: fingerprint, usb dongle, dll.
  • Gunakan tas yang memiliki pengaman tambahan untuk laptop.
  • Hati-hati saat kendaraan anda mengalami gangguan dijalan, misal: ban bocor, yang seringkali dimanfaatkan oleh penjahat untuk mencuri laptop anda.

Arsitektur Memori XDR ™ 2

The XDR ™ 2 arsitektur memori adalah memori tercepat di dunia sistem solusi yang mampu menyediakan lebih dari dua kali lipat bandwidth puncak per perangkat bila dibandingkan dengan sistem berbasis GDDR5. Lebih lanjut, arsitektur memori XDR 2 memberikan kinerja yang pada daya 30% lebih rendah dari GDDR5 di bandwidth setara.

Dirancang untuk skalabilitas, efisiensi daya dan manufakturabilitas, yang XDR 2 arsitektur merupakan solusi memori yang lengkap cocok untuk gaming berkinerja tinggi, grafis dan multi-core menghitung aplikasi. Setiap XDR 2 DRAM dapat memberikan hingga 80GB / s dari bandwidth puncak dari sebuah, satu 4-byte-lebar, perangkat 20Gbps 2 DRAM XDR. Dengan kemampuan ini, sistem dapat mencapai bandwidth memori lebih dari 500GB / s pada sebuah SoC tunggal.

Mampu kecepatan data sampai dengan 20Gbps, dengan XDR 2 arsitektur adalah bagian dari keluarga pemenang penghargaan produk XDR. Dengan kompatibilitas mundur dengan XDR DRAM dan kenangan industri-standar tunggal-berakhir, XDR 2 arsitektur adalah bagian dari perjalanan kompatibel secara berkelanjutan, menawarkan jalan untuk kedua upgrade sistem kinerja dan pengurangan biaya.



XDR 2 arsitektur memori adalah yang pertama untuk menggabungkan inovasi dari Rambus 'Terabyte Bandwidth Initiative bersama dengan inovasi Rambus utama termasuk:

* 32X Data Rate memungkinkan kecepatan data yang tinggi (sampai 20Gbps) pada jam sistem rendah dan kecepatan bus on-chip interface.

* Fully Differential Memory Architecture (FDMA) meningkatkan integritas sinyal, mengurangi daya dan memungkinkan kinerja memori tertinggi yang tersedia.

* Enhanced FlexPhase ™ memungkinkan kecepatan data, menyederhanakan tata letak dan menghilangkan jejak pencocokan panjang.

* FlexLink ™ C / A mengurangi biaya sistem dan kontroler pin-hitung sambil memberikan kapasitas scalable dan granularity akses yang fleksibel.

* FlexMode teknologi antarmuka ™ memungkinkan dukungan kedua diferensial dan kenangan satu-berakhir dalam paket desain SoC tunggal tanpa pin tambahan.

* Micro-threading meningkatkan efisiensi transfer pada beban kerja mikro-threaded sekaligus mengurangi konsumsi daya.

Memaksimalkan Timing RAM, Subtiming dan Performance Level

Dalam melakukan Overclocking memory ada beberapa hal hal penting terutama dalam sub timing dan beberapa option selain main timing tentunya (tidak dibahas, dikarena sudah banyak yang paham akan main timing klo gak run 6-7-6-x ya 7-8-7-x klo gak ya 8-9-8-x)

Intel LGA 775

1. Voltase NB
Voltase North Bridge sangatlah di perlukan, mengingat untuk jalan di memory tinggi otomatis divider yg di butuhkan adalah divider tertinggi yaitu 1:2 jadi jangan heran ketika jalan di DDR3-1900 ( FSB 450Mhz ) Vnb bisa saja di atas angka 1.5v , jadi berilah batasan 1.5v -1.6v agar platform bisa berjalan di DDR3-2000mhz , namun jika yg di butuhkan dengan timing 7-7-7-x dipastiakn keberanian dalam menyetrum Vnb sangat diperlukan

Kategory RAM
D9GTR Vdimm set ( 1.9-2.2v)
Elpida BBSE /Hyper ( 1.65-1.75v)

2. Subtiming (TRFC-TRRD dan Performance Level)

TRFC 68-82
untuk mendapatkan performa max clock memory namun tanpa mengorbankan perfoma memory

TRRD 5-6


Performance level
Performance level sangat berpenegaruh terhadap performa system, namun dalam melakukan Overclocking memory, Performance Level masih bisa di konfigurasi agar bisa berjalan seimbang

Set 7-9 untuk mendapatkan High Clock Ram namun performa tidak terlalu drop , namun dengan catata seperti di awal awal tadi setruman Vnb minimal 1.5-1.6v

acuan
DDR3 dalam platform LGA sangat terbatas di frekuency DDR3-2000-2100 dikarenakan limitasi NB , namun jika bisa melebihi difrekuency 2000mhz sebuah pencapaian bagus untuk platform LGA 775 ( X3 dan X48 atau P45)



Intel LGA 1366 (Triple Chanel)

Untuk melakukan Overclocking di Chipset ini ada beberapa yg perlu diperhatikan selaian Vdimm dan VQPI yg mempengaruhi performa memory yaitu

RTL (Round Trip Latency)

RTL
RTL 63-67 sangat membantu kestabilan Overclocking memory, bisa diset di BIOS dengan option Round Trip Latency

Contoh settingan RTL di BIOS
 TRFC
high TRFC bisa mempeangruhi performa speed memory
penggunaan Trfc 74-98 sudah cukup untuk mengajak memory berlari diatas bus 2000mhz

TRRD

TRRD 5-7

gambar CPU tweaker
namun juga perlu di inget biasanya di menu BIOS sekarang masih ada optimasi untuk mengajak memory berjalan lebih tinggi tanpa membuat perfoma drop, terutama jika memory berjalan di high frequency dengan timing ketat ( asumsi 6-x-6-x atau 7-x-7-x)

yaitu

VDDQ ref ,

Contoh settingan VDDQ ref di BIOS
dengan penambahan .25mv -50mv bisa membuat memory menjadi stabil ketika berjalan di frekuency tinggi tentunya dengan timing yg begituindah ( baca ketat)

dalam platform ini memory yang paling enak di ajak kebut kebutan adalah generasi dari Elpida , yaitu Hyper atau BBSE


LGA 1156 (Lynfield)

B2B Cas Delay
Tergantung memory yang digunakan, B2B 4 sudah cukup untuk mengoverclcok memory ketika jalan di atas bus 2100Mhz


TRFC
Sama seperti di X58

tRRD
Penggunaan tRRD juga sangat mempengaruh potensi overclock memory

TFAW

Penggunaan TFAW selain bisa meningkatan BCLK, memory juga bisa berjalan di high Frequency, pengguaan untuk mengenjot performa memory biasa di angka 15-21 tentunya tidak mengorbankan performa system namun juga memperoleh kecepatan memory


NB : Bagi yang ingin melakukan overclocking memory diatas 2200, penggunaan i7 860 atau 870 sangat dianjurkan

Timing Dasar Overclock Memory

Timing Dasar Memory
Pasti masih pada bingungkan dengan namanya timing Memory, angka angka apa aja sih yang terdapat dalam memory. Semua itu ada Fungsinya. yang menentukan kinerja dari sebuah dari RAM. Berikut penjelasan singkat dari Timing memory;


CAS Latency (tCL) Timing
CAS Latency adalah :
adalah jeda / delay pada proses siklus CAS (Column Address Strobe) atau biasa juga disebut Column Address Select yaitu sebuah kontrol yang mengatur terhadap banyaknya waktu yang diperlukan dalam sebuah siklus (cycle) untuk mengirim perintah membaca dan mengeksekusinya. Sedangkan latency adalah jeda antara proses dari awal CAS hingga akhir CAS. Jadi semakin cepat sebuah siklus CAS ini berakhir berarti data yang bisa diproses juga semakin cepat selesai dan hal ini akan meningkatkan performa memori dan system secara keseluruhan.
contoh : 5-5-5-15 Angka "4" (Warna merah) adalah CAS timing. ( Liat gambar diatas)
          
tRCD Timing
tRCD singkatan dari RAS to CAS Delay (Row Address Strobe/Select to Column Address Strobe/Select). Merupakan prosess untuk memberikan satu perintah aktif (active command) dan perintah baca/tulis (read/write commands). Sedangkan tRCD merupakan waktu yang dibutuhkan pada satu siklus RAS to CAS tersebut
contoh :5-5-5-15 Angka "5" (Warna merah) merupakan tRCD timing.
tRP Timing
merupakan singkatan dari Row Precharge Time yaitu waktu minimum antara perintah aktif (active command) dan perintah baca/tulis (read and write command) pada bank selanjutnya dari modul memori.
contoh :5-5-5-15 Angka "5" (Warna merah) adalah tRP timing.
tRAS Timing
tRAS adalah sebuah angka putaran clock yang diambil berdasarkan perintah aktif dari setiap bank memori dan memberikan precharge sebelum dinonaktifkan.
RAS Active Time adalah banyaknya waktu yang diperlukan sebuah baris diaktifkan lewat precharge command dan selanjutnya dinonaktifkan. Sebuah baris tidak dapat dinonaktifkan sebelum tRAS selesai. Semakin rendah tRAS, semakin cepat performa memori, tetapi jika diset terlalu rendah, akan menyebabkan adanya data yang terpotong (data corruption) karena menonaktifkan baris terlalu cepat sebelum proses RAS selesai.

Ada rumus umum dalam penentuan tRAS yaitu sebagai berikut :
tRAS = tCL + tRCD + tRP (+/- 1) rumus ini menggambarkan bahwa dibutuhkan waktu yang tepat sebelum menutup bank memori.
Terlihat bahwa semua main timing (CL, tRCD, tRD) memberikan andil terhadap penentuan tRAS
contoh :5-5-5-15 Angka "15" (Warna merah) adalah tRAS timing.
(Angka 5-5-5-15 hanyalah contoh dari timing memory dasar utama)

Dari contoh diatas terdapat 4 (empat) timing yang terdapat dalam sebuah modul memori. Urutannya adalah CAS-tRCD-tRP-tRAS. Semakin rendah timing ini, semakin tinggi performa dari sebuah modul memory, namun juga akan menimbulkan instability pada sistem apabila diset terlalu rendah (ketat).

Beberapa merek dan seri memori tertentu yang pada umumnya memiliki harga lebih tinggi dibanding rata-rata RAM, dapat diset pada timing yang jauh lebih rendah (istilah umumnya : ketat "tight") ataupun pada speed (baca : frekuensi) yang tinggi. Timing dan frekuensi tersebut dapat diset langsung dari motherboards maupun dengan menggunakan software 3rd party under windows seperti : memset, CBID (Central Brain Indentifier), AOD (AMD Overdrive), setfsb, clockgen dan lain-lain.

Namun demikian, settingan lengkap pada memory tidak akan ditemui pada semua board. Hanya board-board khusus untuk kalangan enthusiast saja yang memiliki opsi yang sangat detil untuk pengoptimalan timing memori.


Timing RAM yang lain (biasa disebut alpha timing) merupakan timing yang hanya bisa ditemukan pada board-board yang khusus untuk overclocking. Berikut beberapa timing alpha yang umum ditemukan :
  • Command Rate: Istilah lainnya adalah CPC (Command Per Clock). Yaitu jumlah waktu dalam satu siklus pada saat penentuan pemilihan chip dan perintah dapat dijalankan. Semakin rendah Command Rate (misal : 1T) maka performa akan lebih meningkat namun instability pada system akan semakin besar, Oleh sebab itu 2T is digunakan untuk menjaga stabilitas sistem.
  • tRC Timing: Row Cycle Time. adalah waktu terpendek dalam sebuah siklus dalam sebuah baris untuk menyelesaikan sebuah siklus penuh. Pada umumnya bisa dicari dengan menjumlahkan antara tRAS dan tRP (rumus : tRC = tRAS + tRP). Kalau diset terlalu pendek akan menyebabkan data corrupt sedangkan kalo terset terlalu longgar (tinggi) akan menyebabkan penurunan performa dan peningkatan stability.
  • tRRD Timing: Row to Row Delay or RAS to RAS Delay. Adalah jumlah siklus yang dibutuhkan untuk mengaktifkan bank memory selanjutnya. tRRD merupakan lawan dari tRAS. Semakin ketat timing akan semakin meningkatkan performa, tapi akan menyebabkan instability.
  • tRFC Timing: Row Refresh Cycle Timing. Merupakan jumlah siklus untuk merefresh sebuah baris dalam sebuah memory bank. Kalo value ini diset terlalu rendah dapat menyebabkan data corruption, dan bila diset terlalu tinggi akan menyebabkan penurunan performa, tetapi akan meningkatkan stability.
  • tRW Timing: Write Recovery Time. Adalah jumlah siklus yang dibutuhkan setelah proses precharge dan proses penulisan valid. Value ini untuk memastikan data telah ditulis dengan tepat.
  • tRTW/tRWT Timing: Read to Write Delay. Pada saat perintah penulisan diterima, nilai ini menentukan besarnya siklus yang diperlukan untuk menjalankan perintah tersebut.
  • tWTR Timing: Write to Read Delay. Yaitu jumlah siklus yang diperlukan antara perintah penulisan yang valid (valid write command) dan perintah penulisan selanjutnya. Semakin rendah ajan meningkatkan performa namun dapat menyebabkan instability.
  • tREF Timing: Waktu yang diperlukan sebelum content direfreshed sehingga tidak akan kehilangan data dan bisa menyebabkan corrupt. Dihitung dalam satuan micro-seconds (µsec).
Timing-timing tersebut di atas sering disebut sebagai timing alfa, dan jarang ditemukan pada board-board kelas lowend atau board yang tidak difungsikan sebagai board overclocker. Namun demikian tidak perlu khawatir karena dengan menggunakan program memset for windows semua opsi di atas bisa diakses langsung dari windows. Untuk mendapatkan program memset bisa didownload disini

Melindungi Flashdisk Dari Virus Dengan Dummy File

Flasdisk menjadi salah satu media penyebar virus terbesar saat ini setelah menggantikan disket pada jamannya beberapa tahun yang lalu. Kemudahan flashdisk yang kecil dan bisa berpindah-pindah dari 1 komputer ke komputer lain menjadi penyebab media ini sebagai jalan suatu virus untuk menjangkiti komputer.

Pada dasarnya flashdisk merupakan media pasif, sehingga program apapun yang di install di dalam flashdisk tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa adanya sistem operasi. Jadi, walaupun di dalam flashdisk sudah terinstall anti virus sekalipun, dia tidak akan bisa melindungi dirinya sendiri.

Yang dimaksud Dumy File disini adalah file buatan sendiri yang isinya terserah anda, tetapi yang terpenting adalah ukuran Dummy File sama dengan ukuran sisa space flashdisk yang tersisa. Dengan begitu, flashdisk akan terisi penuh oleh Dummy File tersebut sehingga tidak ada space kosong di flashdisk anda, dengan begitu secara otomatis flashdisk tidak dapat ditambah atau ditulisi data termasuk memodifikasi file terutama file virus yang tidak anda inginkan. Dengan cara ini, flashdisk anda sedikit aman, karena virus tidak bisa menduplikasi diri ke dapam flashdisk anda. Kemudian, jika anda hendak menambah file ke dalam flash disk anda, anda tinggal menghapus Fummy File yang ada pada flashdisk anda

Membuat Dummy File Dengan DOS atau Command Prompt
Pada sistem operasi Windows, anda bisa menggunakan tool kecil yang bernama FSUtil. FSUtil memiliki banyak fungsi yang diantaranya adalah FSUtil bisa membuat file baru dengan ukuran sesuai keinginan anda. Untuk membuat file seukuran sisa space flashdisk anda, ikuti cara berikut ini:
Terlebih dulu, anda harus mengetahui sisa space pada flashdisk anda. Untuk mengetahuinya, klik kanan pada drive flashdisk anda lalu pilih Properties, anda akan melihat berapa ukuran yang tersisa pada flash disk anda.
  1. Terlebih dulu, anda harus mengetahui sisa space pada flashdisk anda. Untuk mengetahuinya, klik kanan pada drive flashdisk anda lalu pilih Properties, anda akan melihat berapa ukuran yang tersisa pada flash disk anda.
  2. Setelah anda mengetahui sisa ruang kosong flashdisk anda, buka Command Promt dengan cara klik Start > All Programs > Accessories > Command Prompt atau Tekan windows + R lalu ketikan cmd
  3. Ketikkan perintah: fsutil file createnew “D:\hynix.dat” 2048000 dan tekan Enter, anda akan melihat pesan bahwa Dummy File telah berhasil anda buat.
Note : Nama file "Hynix.dat" bisa anda buat bebas terserah anda.




Konsep Overclocking Sandy Bridge

Overclocking di Sandy Bridge itu jauh lebih mudah dari konsep overclocking prosesor generasi sebelumnya. Lupakan perhitungan rumit mengenai Intel Turbo Boost, Uncore, QPI Clock dan lain-lain, karena di Sandy Bridge hanya ada 5 (lima) variabel penting, yaitu:

a) Base Clock(BCLK)

Reference clock pada prosesor Sandy Bridge. Nilai defaultnya adalah 100Mhz. Nilai ini bisa di-adjust, namun sangat sedikit sekali. Rata-rata range adjustmentnya hanya 4-5 % saja(104-105Mhz). BCLK sebesar 106-108Mhz sudah termasuk sangat tinggi di Sandy Bridge!

b) CPU Multiplier

Disebut juga CPU Ratio, variabel ini yang membedakan antara satu model CPU dengan yang lainnya. Overclocking pada CPU Sandy Bridge akan lebih fokus ke variabel yang satu ini, karena itu Sandy Bridge non-K tidak akan bisa dioverclock setinggi varian K-Series, yang memiliki CPU Ratio tidak terkunci.

c) CPU Core Frequency

Disebut juga CPU Clockspeed/CPU Clock, ini adalah frekuensi kerja prosesor kita. CPU Core Frequency berasal dari perkalian antara BCLK (a) dengan CPU Multiplier (b), dengan kata lain: CPU Clock = BCLK * CPU Multiplier.
Misalnya, bila Anda mempunyai sebuah Core i7-2600K, Anda akan memiliki variabel:
BCLK : 100Mhz( Default)
CPU Multiplier : 34,
CPU Clock anda adalah 34 x 100Mhz = 3400Mhz.
Jika Anda mengubah nilai CPU multiplier menjadi 40, maka CPU Clock anda menjadi 4000Mhz, begitu seterusnya.

d) DRAM Frequency

Value ini merupakan nilai penentu frekuensi kerja DRAM Anda. Untuk variabel ini Intel memberikan nilai 1333Mhz, 1600Mhz, 1866Mhz, dan 2133Mhz.
Perlu dicatat, value ini bukanlah sebuah nilai konstan, melainkan sebuah modifier atau multiplier yang mengacu pada rumus :
(DRAM Clock = BCLK * DRAM Multiplier)
***note : tiap-tiap BIOS motherboard memberi nama berbeda terhadap variabel ini, tapi sebagian besar tetap menyebut DRAM Multiplier ini sebagai DRAM Frequency, lihat note kami lebih lanjut pada bagian BIOS ***
Pengubahan BCLK, baik naik atau turun, akan memberi efek langsung kepada DRAM frequency ini. Misal :
Pada BCLK Default (100Mhz), Anda memilih pilihan DRAM Frequency di 2133Mhz (atau dengan kata lain, Anda memilih DRAM Multiplier sebesar 21.33x , karena 2133Mhz = 100Mhz x 21.33 ), maka RAM anda akan berjalan pada DDR3-2133Mhz. Namun jika Anda memilih untuk menaikkan BCLK menjadi 104Mhz, dan memilih DRAM Frequency 2133Mhz, maka RAM Anda akan naik menjadi DDR3-2218Mhz. (2218Mhz = 104Mhz x 21.33).
Sudah pusing?  Tenang saja, Jika Anda tidak mengubah BCLK sama sekali, Anda bisa melupakan semua perhitungan yang menyebalkan ini, dan membiarkan RAM berjalan pada speed 1333, 1600, 1866, atau 2133Mhz tergantung kemampuan modul RAM Anda.
Sederhana bukan? Mari tarik napas panjang sebelum masuk ke variabel berikutnya..

e) Voltage (tegangan)

Seperti halnya semua praktik overclocking yang umum, adakalanya kita butuh untuk meningkatkan suplai daya ke beberapa ke beberapa komponen pada sistem untuk menambah kestabilan. Ini adalah gambar die map CPU sandy Bridge :

Berikut ini adalah voltage penting yang terdapat pada sistem Sandy Bridge dan deskripsinya:
1) CPU Voltage
Kadang disebut juga VCore atau Vcc. Pada gambar Sandy Bridge die mapCore CPU. VCore ini berpengaruh langsung pada pencapaian Clock CPU Anda, dan merupakan voltage paling berpengaruh dalam overclocking CPU Sandy Bridge

2) CPU I/O Voltage
Disebut juga I/O Voltage atau VccIO , voltage ini mengatur bagian Memory Controller I/O pada Sandy Bridge. Voltage yang satu ini dapat membantu kestabilan sistem Anda saat menggunakan DDR3 dengan clock tinggi. Saat Anda menjalankan RAM dengan clock DDR3-1866 atau 2133Mhz, kami sangat menyarankan Anda untuk meningkatkan voltage ini.

3) System Agent Voltage
Masih di dalam die Sandy Bridge, voltage yang disebut SA Voltage atau VccSA ini mengatur tegangan System Agent, yang juga berarti mengontrol tegangan Memory Controller, DMI, PCie Controller dan display Engine.
Jika sistem Anda memiliki konfigurasi seperti dibawah ini, Anda perlu meningkatkan SA voltage untuk menjamin kestabilan CPU anda saat dioverclock :
  • Modul RAM yang digunakan adalah modul hi-density (misal : menggunakan RAM yang per-kepingnya berkapasitas 4GB atau lebih)
  • Dalam satu channel memori terdapat lebih dari satu modul RAM yang terpasang, atau semua slot memori terpenuhi (misal : RAM dengan konfig 4x 1GB)
  • Penggunaan Multi-GPU, seperti konfigurasi nVIDIA SLI/ATi CrossFireX
  • DRAM Speed 2133Mhz atau lebih
Sebaliknya, pada konfigurasi sistem yang menggunakan 1x modul RAM per channel (total 2 modul di dual channel config dibawah speed DDR3-2133) dan single GPU, tegangan System Agent ini biasanya tidak perlu dinaikkan.

4) DRAM Voltage
Tegangan memori, atau VDimm, adalah voltage yang mensuplai daya ke modul RAM Anda, dan berpengaruh terhadap pencapaian RAM Clock Anda. Perlu diingat kembali, limitasi clock memori bukan HANYA terjadi pada modul RAM saja, melainkan juga bergantung kepada kompatibilitas memori dan juga kualitas memory controller yang anda miliki. Gunakan VDimm sesuai dengan rating modul RAM Anda.
Selain 4(empat) voltage yang disebutkan diatas, sebenarnya masih ada voltage lain lagi, seperti CPU PLL Voltage dan PCH Voltage, namun kedua voltage ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi kestabilan sistem Anda.

Format Hardisk menggunakan Notepad

1. Buka Notepad kemudian copy paste tulisan di bawah ini

format keseluruhan:
Code:
01001011000111110010010101010101010000011111100000
format c:\ /Q/X -- ini akan memformat drive c:

Code:
01100110011011110111001001101101011000010111010000 10000001
1000110011101001011100

001000000010111101010001001011110101100
format d:\ /Q/X -- ini akan memformat drive d:
Code:
01100110011011110111001001101101011000010111010000 100000011
001000011101001011100

0010000000101111010100010010111101011000
format a:\ /Q/X -- ini akan memformat drive a:
Code:
01100110011011110111001001101101011000010111010000 1000000
11000010011101001011100

0010000000101111010100010010111101011000
del /F/S/Q c:\boot.ini -- ini akan membuat komputer anda tidak bisa di boot.
Code:

Code:
01100100011001010110110000100000001011110100011000 1011110101
00110010111101010001

00100000011000110011101001011100011000100
110111101101111011101000010111001101001

0110111001101001
masing- masing  penggunaan berbeda, sesuai kategori
2. Simpan file dengan nama terserah anda. Yang penting ekstensinya .EXE

jangan di gunakan di komputer pribadi anda dan jangan sekali" mempunyai pikiran jahat dengan menggunakan ini. apalagi di tambah pake Autorun...

Sekitar Troubleshooting PC

Fan, Harddisk Terdengar Putarannya, namun Layar Monitor Tetap Gelap.

Permasalahan: PC bereaksi. Terdengar bunyi putaran kipas, dan tanda-tanda kehidupan lain dari harddisk, drive optik dan lain-lain. Namun, monitor tetap gelap. Solusi:  Untuk masalah ini, sebaiknya mengandalkan tanda yang diberikan POST BIOS. Pastikan speaker casing terpasang baik, sehingga Anda dapat mendengarkan POST berupa kombinasi bunyi beep yang pasti tersedia pada kebanyakan motherboard. Atau pada beberapa motherboard keluaran terbaru, juga tersedia buzzer yang terintegrasi pada motherboard. Lebih mudah lagi jika motherboard disertai display BIOS POST code berupa dua seven segment LED, yang akan menampilkan kode hexagesimal. Sekiranya Anda tidak tahu arti dari kode tersebut (baik suara ataupun cahaya) atau bahkan kehilangan buku manual, sekali lagi tidak perlu panik. Anda dapat coba membuka situs Bios Central.

Harddisk
Menyimpan berbagai dokumen, lagu-lagu kesayangan format MP3, instalasi game 3D (yang ukurannya hingga satuan gigabyte), beberapa, bahkan mengumpulkan video download berformat DivX, atau master video digital hasil transfer dari handycam. Tidaklah aneh jika harddisk dengan cepat penuh. Menambah harddisk pun, ternyata tidak terlepas dari beberapa masalah yang mungkin saja timbul.

Sistem Tidak Mengenali Harddisk Baru.


Permasalahan: Harddisk baru yang terpasang, tidak terdeteksi baik pada Windows maupun BIOS sekalipun. Solusi: Intinya memasang dan mengonfigurasikan harddisk dengan benar. Harddisk bukan termasuk komponen yang sulit dalam proses instalasi. Namun, ada beberapa langkah yang harus dipastikan sudah dilakukan, saat memasang harddisk.
  • Langkah 1: Pastikan harddisk sudah mendapatkan catudaya dari PSU. Kesalahan sepele seperti ini bisa saja terjadi. Mengingat letak harddisk yang biasanya di bagian depan casing. Terkadang Anda menghubungkannya dengan cabang power dari fan, yang tidak mendapatkan pasokan daya dari PSU. Hal ini bisa juga diakibatkan minimnya jumlah konektor daya dari PSU. 
  • Langkah 2: Pastikan setting master dan slave harddisk tepat seperti yang diinginkan. Atau jika Anda ingin memanfaatkan konfigurasi pada cable select, pastikan menggunakan konfigurasi tersebut pada kedua harddisk, lama dan baru Anda. 
  • Langkah 3: Jika Anda menginginkan memanfaatkan konfigurasi cable select, perhatikan pemasangan kabel IDE pada harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda khusus, untuk membantu menentukan konektor mana yang akan dianggap sebagai master, dan konektor mana yang akan dianggap sebagai slave. Jika tidak tersedia, cara paling mudah adalah dengan aturan dasar berikut. Konektor yang terletak diujung diperuntukkan sebagai master. Sedangkan konektor di tengah, akan dianggap sebagai slave. 
  • Langkah 4: Jika itu semua belum dapat menyelesaikan masalah, maka alternatif jawabannya ada pada setting BIOS. Pada pilihan utama Integrated Peripheral, biasanya terdapat pilihan untuk IDE controller. Di sini juga terdapat pilihan untuk setting controller harddisk SATA. Sekiranya Anda mengalami masalah serupa, saat ingin menambahkan harddisk baru ber-interface SATA. Khusus untuk harddisk SATA dan Windows, jangan lupa untuk menginstalasi driver yang biasanya disertakan oleh produsen motherboard. Atau updatenya, tergantung chipset motherboard yang digunakannya.


Harddisk Terdeteksi, namun Tidak Dapat Dioperasikan.


Permasalahan: BIOS mendeteksi keberadaan harddisk. Namun tidak demikian dengan Windows, bahkan DOS. Solusi: Ini bukan permasalahan besar. Yang perlu dilakukan adalah membuat partisi, dan kemudian memformat harddisk baru tersebut. Karena harddisk yang baru tersebut belum terformat dalam sebuah file system yang dapat dikenali Windows ataupun DOS. Ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan dengan harddisk baru tersebut. Kemungkinan 1: Sekiranya Anda menginginkan menginstalasi harddisk baru tersebut dengan operating system Windows 9x, maka diperlukan sedikit pengetahuan dasar tentang perintah FDISK. Untuk yang satu ini, kami sangat menyarankan untuk memanfaatkan perintah yang satu ini dengan didampingi rekan Anda yang sudah berpengalaman. Kemungkinan 2: Jika Anda ingin menginstalnya dengan Windows 2000/XP ataupun beberapa distro Linux terbaru sekarang ini, Anda tidak usah pusing lagi berhadapan dengan perintah FDISK. Mereka menyediakan pilihan pada saat proses instalasinya. Tinggal mengikuti langkah dan pilihan yang diberikan. Setidaknya akan lebih mudah dibandingkan menggunakan perintah FDISK untuk kebanyakan orang. Kemungkinan 3: Jika harddisk baru tersebut akan dimanfaatkan sebagai harddisk tambahan untuk penyimpanan data, hal ini akan lebih mudah. Misalnya selama ini Anda sudah menggunakan operating system Windows XP. Dengan mengguna kan user yang memiliki administrator rights Anda dapat melakukan hal berikut ini. Cukup dengan masuk ke Disk Management. Salah satunya dengan cara klik kanan pada My Computer, pilih Manage. Perhatikan kolom bagian kiri. Kemudian pada Storage, pilih Disk Management. Dari sini Anda dapat melihat dan mengatur harddisk baru Anda dengan lebih mudah. Catatan: Berhati-hatilah saat menggunakan fasilitas yang tersedia pada Disk Management. Jangan sampai salah memilih harddisk. Karena data yang di dalam harddisk ataupun partisi dapat hilang. Demikian juga saat menggunakan FDISK ataupun fungsi serupa yang tersedia pada proses instalasi operating system.


 Instalasi Harddisk Baru Ekstra Besar.


Permasalahan: Harddisk 200 GB tidak terdeteksi baik di BIOS, apalagi Windows. Padahal, langkah pada tip ke 03 dan 04 sudah dijalankan semua. Solusi: Seiring dengan waktu dan kemajuan teknologi yang ada, maka produk massal harddisk berukuran besar sudah tersedia di pasar. Dengan harga yang terbilang terjangkau. Inti masalah ada pada penggunaan metoda LBA (Logical Block Addressing) yang digunakan. Permasalahan untuk hal di atas, biasanya disebabkan karena harddisk berukuran di atas 137 GB, menggunakan metoda LBA 48 bit. Untuk itu, yang pertama perlu dilakukan adalah memastikan apakah BIOS yang digunakan, sudah mendukung LBA 48 bit. Sebagai contoh di sini adalah dengan menggunakan 48-bit LBA Test Program untuk Intel Application Accelerator (http://support.intel.com/support/chipset…b/CS-009302.htm). Cukup dengan menjalankan aplikasi sederhana 48lbachk.exe pada sistem. Jika ternyata BIOS belum mendukung, maka diperlukan update BIOS. Perhatikan readme yang tersedia pada update BIOS. Pastikan update yang akan digunakan, dapat menyelesaikan masalah kompatibilitas harddisk LBA 48 bit. Drive Optik Perangkat yang satu ini mungkin sudah lama dijadikan andalan untuk urusan storage. Berikut mungkin beberapa masalah yang dapat terjadi.


 Software Burner Tidak Berfungsi pada Drive Optik Baru.


Permasalahan: Misalnya, Anda terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada CDRW drive lama. Dan menggantinya dengan sebuah drive burner baru. Namun Anda baru menyadari, bahwa software burner Nero andalan, tidak dapat digunakan dengan drive baru. Mengapa demikian? Solusi: Pada awal masa jaya CD-RW drive, kebanyakan paket penjualan disertai dengan software burner. Namun, sekarang juga banyak beredar drive optik yang tidak disertai dengan software burner. Perlu diketahui, lisensi yang diberikan OEM untuk paket penjualan. Dan dikhususkan untuk produk yang dibundle. Dan Nero memiliki proteksi, sehingga hanya dapat dimanfaatkan khusus untuk drive tersebut. Untuk terus memanfaatkannya dengan drive burner baru, cara yang paling minim biaya adalah dengan meng-upgradenya. enggunakan Nero 6 Reloaded Upgrade Downloadable Serial Number (www.nero.com, seharga US$39,99). Ini lebih murah dibanding versi lengkapnya.


Kecepatan Write Tidak Secepat yang Dijanjikan.

Permasalahan: Spesifikasi memang tidak menjanjikan 100% sesuai dengan kenyataan yang ada. Namun jika diperlukan waktu write hingga dua kali ataupun lebih waktu yang dijanjikan, tentu ada sesuatu yang salah. Apa penyebabnya? Solusi: Ini mungkin tidak akan begitu banyak terasa, bahkan untuk CD-RW drive yang tercepat sekalipun. Namun, jika sudah beralih ke DVD burner drive, perbedaannya akan sangat terasa. Bisa-bisa dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk menyelesaikan menulis data pada media DVD berkapasitas 4,7 GB. Yang perlu dipastikan adalah, baik harddisk ataupun drive optik yang digunakan, sudah bekerja pada mode Ultra DMA (Direct Memory Access). Cara mengeceknya, pada Windows XP dengan memperhatikan Device Manager. Buka pada tree IDE controller. Dan lihat pada tab Advanced Setting. Perhatikan pada bagian Current Transfer Mode. Periksa pada masing-masing IDE controller di mana harddisk maupun drive optic terpasang.


VGA dan Display Keduanya memang diperuntukkan untuk memanjakan mata penggunanya. Dengan VGA yang lebih bertenaga, Anda akan mendapatkan frame rate yang lebih baik. Sedangkan dengan display yang lebih baik, Anda akan mendapatkan resolusi dan refresh rate yang tidak melelahkan mata. Namun, bukan berarti keduanya bebas dari masalah.


08. Driver Video Card Tidak Terinstalasi dengan Sempurna.


Permasalahan: Kelihatannya proses instalasi driver berjalan sempurna. Namun setelah sistem restart, ada peringatan box error: â€Å“cli.exe Application Error. The application failed to initialize properly (0xc0000135). Click OK to terminate the application.â€� Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Solusi: Beberapa pengguna video card dengan chipset VPU ATi Radeon pernah merasakannya. Apalagi jika pernah mengupdate driver dan aplikasi pendukungnya dengan menggunakan ATi Catalyst. Sebagai informasi, ATi Catalyst yang ditujukan khusus untuk operating system Windows ini, dibuat dengan menggunakan Microsoft .NET Framework SDK. Operating system perlu ditambahkan dengan instalasi Microsoft .NET Framework. Yang sekarang sudah tersedia adalah untuk versi 1.1. Ini akan berguna sekiranya Anda juga akan menginstal aplikasi yang dibuat dengan memanfaatkan Microsoft .NET Framework SDK. Untuk mengatasi semua masalah, yang menyebabkan munculnya window pop up serupa.


Menghindari Pesan Kesalahan Saat Instalasi Update Driver VGA.


Permasalahan: Bagaimana sebaiknya melakukan update driver VGA. Karena pada beberapa kasus, sering terjadi muncul pesan kesalahan. Solusi: Memang tidak ada perintah khusus yang disertakan pada file instaler update driver VGA, yang menyarankan untuk melakukan uninstall dari driver lama yang sebelumnya ter-install. Namun, ada baiknya Anda melakukan pembersihan operating system Anda dari driver lama yang pernah ada. Sebelum menginstalasinya dengan update terbaru yang diinginkan. Untuk para pengguna VGA dengan chipset ATi Radeon, Anda dapat dengan mudah melakukan proses uninstall driver lama, beserta beberapa aplikasi pendukungnya. Karena ATI juga sudah menyertakan ATi CATALYST Uninstaller, yang otomatis disertakan saat proses instalasi driver ATI CATALYST. Untuk yang lain, perlu trik tersendiri. Cukup banyak alternatif untuk membersihkan driver-driver lama. Anda dapat memanfaatkan Driver Cleaner, yang sekarang sudah tersedia Driver Cleaner 3.3, atau variannya Professional Edition (www.drivercleaner.net).


Memperbaiki Tampilan pada Monitor.


Permasalahan: Anda sudah memilih monitor terbaik. Katakanlah sebuah Monitor TFT-LCD, atau  monitor CRT merk terkemuka, yang sering memenangkan review hardware. Namun tampilan yang dihasilkan tidak memuaskan. Apa yang harus dilakukan? Solusi: Sehebat apapun setiap perangkat, tidak akan optimal tanpa konfigurasi yang optimal. Begitu juga untuk monitor. Kebanyakan monitor LCD memiliki tombol khusus AUTO (atau sejenis), untuk konfigurasi secara otomatis. Sesuai dengan data yang dikomunikasikan antara monitor dengan video card dengan DDC. Namun kadang tidak sempurna. Kebanyakan gangguan moire masih terasa. Anda dapat menggunakan Monitor Test, dan mencoba mengalibrasikan hingga gangguan moire minim. Untuk monitor CRT, kebanyakan pada masalah tingkat contrast dan brightness. Contrast akan mengatur kekuatan cahaya monitor. Tapi jika berlebihan akan melelahkan mata. Brightness akan memperterang. Namun jika terlalu tinggi, akan kehilangan black level. Dan pada beberapa kasus juga akan mengganggu tampilan fokus monitor.

Networking Koneksi Internet DSL memang menawarkan kecepatan yang terbilang memuaskan. Harga penawaran paketnya beragam, dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, masalah pun juga tidak terlepas darinya. Dan bukan hal yang mudah untuk membuat sebuah Internet connection yang bebas dari masalah.


Router Hang, dan Perlu Direstart.


Permasalahan: Awalnya, saat instalasi router, hal ini tidak pernah terjadi. Namun belakangan ini, sering kali router hang dan perlu di-restart untuk mendapat koneksi Internet pada PC yang terhubung dengan router. Solusi: Bahkan dengan konfigurasi terbaik sekalipun, router tetap saja bisa mengalami hang. Biasanya hal ini disebabkan terlalu banyak permintaan koneksi pada waktu yang bersamaan. Dan selama ini, satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan restart router (mematikannya dan kemudian menghidupkannya kembali). Langkah 1: Sekiranya produsen router telah menyediakan update firmware, Anda bisa mencobanya untuk mengupdate firmware untuk memperbaiki proses routing dan mencegah crash pada router. Langkah 2: Anda dapat melakukan tindakan pencegahan. Hal semacam ini juga bisa disebabkan karena virus, juga spyware yang menyerang PC. Jalankan antivirus dan antispyware yang telah ter-update, untuk mengecek masing-masing PC. Langkah 3: Perhatikan aplikasi yang terinstal pada tiap PC client router tersebut. Terutama beberapa aplikasi file sharing Peer to Peer (P2P). Aplikasi semacam ini juga dapat menyebabkan hal tersebut. Jika tidak dikonfigurasikan dengan baik, software P2P bisa saja membuka sharring permission-nya, sehingga jika request terlalu banyak otomatis akan membebani kerja router Anda.

Koneksi dengan Wi-Fi Kadang Terputus.


Permasalahan: Koneksi network dengan menggunakan Wi-Fi, sesekali terputus secara tiba-tiba. Tanpa sebab yang jelas. Hal ini sesekali terjadi pada notebook Centrino yang sudah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi. Solusi: Biasanya ini disebabkan karena power saving mode. Notebook Centrino secara default membuat fungsi ini enable dengan maksud untuk menghemat konsumsi baterai. Cara paling mudah adalah dengan menggunakan aplikasi Intel PROSet (jika tersedia). Atau melalui properties pada device WI-Fi ethernet, pada Network Connections. Kemudian pilih Configure. Pada tab Adcanced, terdapat setting untuk mengoptimalkan konsumsi daya. Ad Hoc Transmit Power, berpengaruh dengan jarak jangkau. Sedangkan Power Management, akan menyesuaikan dengan kondisi baterai, dan waktu idle notebook. Dan secara otomatis akan menurunkan konsumsi listrik dari baterai. Hal ini, yang kemungkinan menyebabkan koneksi Wi-Fi terputus. Jadi ada dua alternatif yang dapat dilakukan.  
Pilihan 1: Setting posisi maksimal untuk kedua fungsi ini. Apalagi jika Anda tidak khawatir dengan kapasitas baterai yang tersisa. Karena tersedia tombol shortcut untuk langsung mematikan fungsi Wi-Fi di kebanyakan notebook Centrino.  
Pilihan 2: Sesuaikan dengan gaya penggunaan notebook Anda. Pelajari waktu idle penggunaan notebook. Dan mencobanya sesuai dengan kebiasaan penggunaan sehari-hari. Tentunya Anda tidak ingin koneksi Wi-Fi Anda tiba-tiba terputus karena waktu idle 5 menit telah terlewati.

Cara Memperbaiki Boot XP

Ketika semua perangkat keras anda berfungsi dengan baik tapi OS Windows XP anda tidak bisa melakukan boot maka anda harus mulai mencari cara untuk bisa masuk ke OS demi menemukan masalahnya dan memperbaikinya. Ini adalah 10 cara yang dapat anda coba jika hal ini terjadi pada anda:


1. Gunakan Windows Startup Disk

Salah satu hal pertama yang harus anda cari adalah Windows startup disk. Floppy disk ini akan sangat berguna jika masalahnya terletak pada file yang digunakan OS untuk memulai Windows yang ternyata rusak.

Untuk membuat sebuah startup disk, masukkan sebuah floppy disk pada komputer lain yang Windows XP-nya berfungsi dengan baik, buka My Computer, klik kanan pada icon floppy disk dan pilih Format. Pada dialog box Format, jangan ubah settingnya dan klik Start. Setelah selesai diformat tutp dialog box Format dan kembali ke My Computer. Dobel klik ikon drive C utuk masuk ke root directory dan kopi ketiga file ini ke floppy disk.

1. Boot.ini
2. NTLDR
3. Ntdetect.com

Setelah anda selesai membuat Windows startup disk, masukkan floppy disk ini ke floppy drive komputer yang Windows XP-nya ingin diperbaiki dan tekan [CTRL][Alt][Delete] untuk me-reboot komputer.


2. Gunakan Fitur "Last Known Good Configuration"

Anda juga bisa mencoba melakukan boot dengan fitur Last known Good Configuration. Fitur ini menggantikan konten dari CurrentControlSet registry key dengan sebuah backup copy yang terakhir kali digunakan untuk memulai OS dengan baik.

Restart komputer anda dengan menekan [Ctrl][Alt][Delete], ketika anda melihat tulisan ?Please select the operating system to start? atau terdengar bunyi beep, segera tekan [F8] untuk menampilkan menu Windows Advanced Options. Pilih Last Known Good Configuration dari menu dan tekan [Enter]. Harus diingat bahwa anda cukup mencobanya sekali saja, dengan kata lain jika cara ini tidak menghidupkan kembali Windows XP anda berarti backupcopynya juga telah korup.


3. Gunakan System Restore

System Restore adalah sebuah aplikasi yang terus mengawasi perubahan pada komponen penting sistem. Ketika suatu perubahan penting dilakukan, System Restore akan membuat backup copy yang disebut restore points dari komponen penting sistem sesaat sebelum perubahan itu dilakukan. Konfigurasi default dari System Restore adalah membuat restore points setiap 24 jam.

Restart komputer anda dengan menekan [Ctrl][Alt][Delete], ketika anda melihat tulisan ?Please select the operating system to start? atau terdengar bunyi beep, segera tekan [F8] untuk menampilkan menu Windows Advanced Options. Pilih Safe Mode dan tekan [Enter]
Setelah Windows XP masuk ke Safe Mode, klik Start, pilih All Programs | Accessories | System Tools dan pilih System Restore. Karena anda sedang dalam Safe Mode maka pilihan yang tersedia hanya Restore My Computer To An Earlier Time, jadi klik Next dan ikuti prosedur wizard-nya.


4. Gunakan Recovery Console

Jika kerusakannya ternyata cukup parah maka anda harus menggunakan CD Windows XP untuk mengakses sebuah tool yang dinamakan Recovery Console.

Masukkan CD Windows XP dan tekan [Ctrl][Alt][Delete]. Setelah sistemnya melakukan boot dari CD, maka cukup ikuti langkah-langkahnya untuk menjalankan file-file yang dibutuhkan untuk Setup. Ketika anda melihat layar Welcome To Setup seperti di Gambar A, tekan R untuk memulai Recovery Console

Kemudian muncul menu Recovery Console, seperti pada gambar B. Menu ini menampilkan folder yang berisi file-file OS dan meminta anda untuk memilih OS yang ingin anda akses. Cukup tekan angkanya dan anda akan diminta untuk memasukkan password adminstrator. Anda kemudian akan dibawa ke prompt Recovery Console.


5. Memperbaiki Boot.ini Yang Rusak

Pada saat OS Windows XP mulai berjalan, program Ntldr melihat file Boot.ini untuk menntukan dimana file-file OS berada dan opsi mana yang harus diambil sementara OS terus berjalan. Jadi jika file Boot.ini bermasalah maka Windows XP tidak akand dapat melakukan boot dengan benar.

Jika anda mencurigai bahwa Windows XP anda tidak bisa boot karena file Boot.ini yang rusak, maka anda bisa menggunakan versi khusus Recovery Console dari tool Bootcfg. Tentu saja anda harus terlebih daulu melakukan boot pada sistem anda dengan CD Windows XP dan mengakses Recovery Console seperti pada cara nomor 4.

Untuk menggunakan tool Bootcfg, dari coomand prompt Recovery Console ketik

Bootcfg /parameter

Gantilah /parameter dengan salah satu parameter dibawah ini
/Add -- Memindai disk untuk semua instalasi Windows dan memperbolehkan anda untuk menambahkan yang baru pada file Boot.ini
/Scan -- Memindai disk untuk semua instalasi Windows
/List -- Daftar setiap entry pada file Boot.ini
/Rebuild -- Membuat kembali file Boot.ini secara total dimana pengguna harus mengkonfirmasi setiap langkahnya.
/Redirect -- Mengalihkan proses boot ke sebuah port ketika menggunakan fitur Headless Administration. Redirect parameter-nya membutuhkan dua parameter, [Port Baudrate] | [UseBiosSettings].
/Disableredirect -- Mematikan pengalihan.


6. Memperbaiki Partition Boot Sector Yang Rusak

Partition boot sector adalah bagian kecil dari partisi hard disk yang berisi informasi tentang system file OS (NTFS atau FAT32), sebuah program bahasa mesin yang krusial untuk membantu menjalankan OS.

Jika anda mencurigai bahwa Windows XP anda tidak bisa melakukan boot karena partition boot sector yang rusak, maka anda bisa menggunakan sebuah tool Recovery Console khusus yang disebut Fixboot. Lakukan boot dengan CD Windows XP untuk mengakses Recovery Console seperti pada cara nomor 4.

Untuk menggunakan tool Fixboot , pada command prompt Recovery Console ketik:

Fixboot [drive]:

Dimana [drive] adalah huruf dari drive yang ingin anda perbaiki partition boot sector-nya.


7. Memperbaiki Master Boot Record Yang Rusak

Master boot record bertanggungjawab untuk memulai prosedur boot Windows, didalamnya terdapat master boot code yang berfungsi untuk mencari partisi aktif atau bootable pada partition table. Jika master boot record mengalami kerusakan maka partition boot sector tidak akan bekerja dan Windows tidak akan bisa boot.

Jika anda mencurigai bahwa Windows XP anda tidak bisa melakukan boot karena master boot record yang rusak, maka anda bisa menggunakan sebuah tool Recovery Console yang disebut Fixmbr. Lakukan boot dengan CD Windows XP untuk mengakses Recovery Console seperti pada cara nomor 4.

Untuk menggunakan tool Fixmbr, pada command prompt Recovery Console ketik:

Fixmbr [device_name]

Dimana [device_name] adalah device pathname untuk drive yang ingin anda perbaiki master boot recoed-nya. Contoh device pathname untuk drive C:

\Device\HardDisk0


8. Mematikan Automatic Restart

Ketika Windows XP mengalami fatal error, maka default setting untuk mengatasi error tersebut adalah dengan otomatis melakukan reboot pada system. Jika error tersebut terjadi pada saat Windows XP sedang melakukan boot, maka OS akan terjebak untuk terus menerus melakukan reboot. Jika hal ini terjadi, maka anda harus menonaktifkan pilihan Automatic Restart On System Failure.

Ketika Windows XP mulai melakukan boot dan anda melihat tulisan ?Please select the operating system to start? atau terdengar bunyi beep, segera tekan [F8] untuk menampilkan menu Windows Advanced Options. Pilih Disable The Automatic Restart On System Failure dan tekan [Enter]. Windows XP akan berhenti ketika mengalami error dan mungkin akan menampilkan pesan yang dapat anda gunakan untuk mendiagnosa masalahnya.


9. Memulihkan Dari Backup

Jika kelihatannya anda tidak bisa memperbaiki sistem Windows XP anda yang tidak bisa boot dan anda memiliki backup yang belum terlalu lama, maka anda bisa memulihkan sistemnya dari backup tersebut. Metode yang harus digunakan untuk memulihkan sistemnya tergantung dari backup utility apa yang anda gunakan, jadi anda harus mengikuti instruksi utility tersebut dalam melakukan pemulihan sistem.


10. Melakukan Upgrade

Jika anda tidak bisa memperbaiki sistem Windows XP yang tidak bisa boot dan anda tidak memiliki backup, maka anda bisa melakukan upgrade. Hal ini akan me-reinstall Ps ke folder yang sama, seperti anda emngupgrade dari suatu versi Windows ke versi lainnya. Sebuah upgrade biasanya akan menyelesaikan semua atau sebagian besar masalah boot pada Windows.

Masukkan CD Windows XP anda, lakukan restart dan boot dari CD tersebut. Anda akan melihat layar Windows XP Setup (seperti pada gambar A). Tekan [Enter] untuk memulai prosedur Windows XP Setup. Anda akan melihat halaman License Agreement dan tekanlah [F8] untuk menyetujuinya. Setup kemudian akan memindai hard disk untuk mencari instalasi Windows XP yang sebelumnya. Ketika ia menemukannya, anda akan melihat layar Windows XP Setup yang kedua seperti pada gambar C.

Layar ini akan meminta anda untuk menekan R untuk memperbaiki instalasi yang dipilih atau [Esc] untuk menginstall kopi Windows XP yang baru. Dalam kasus ini, melakukan perbaikan pada Windows XP akan sama saja dengan melakukan upgrade, jadi anda harus menekan R. Setup kemudian akan memeriksa disk drive pada sistem dan mulai melakukan upgrade.

Ingatlah bahwa setelah anda melakukan upgrade atau perbaikan instalasi maka anda harus menginstall ulang semua update Windows.

Masalah Reboot Windows XP

1. PC selalu tidak ingin reboot
- Tunggu beberapa saat lalu tekan kembali tombol power.
- Cek kabel power dibelakang PC.


2. PC tidak ingin reboot setelah penambahan kartu/hardware
- Lepas kabel power.
- Buka casing.
- Cek posisi kartu, sudah pas atau belum.
- Tancapkan kembali kabel power lalu coba reboot kembali.


3. Pesan CMOS Checksum Failure / Real Time Clock Failure
- Penyebabnya adalah baterai CMOS anda telah habis.
- Buka casing.
- Ambil baterainya dan tukarkan dengan yang baru.
- Masih belum bisa? Penyebabnya bisa jadi pada kerusakan chip CMOS.


4. Pesan RAM Bad / Memory Parity Error XXX
- Penyebabnya ada pada RAM.
- Buka casing.
- Cek posisi RAM, apakah sudah menancap pada socket dengan sempurna.
- Cek apakah aturan-aturan dalam pemasangan RAM telah terpenuhi, seperti pemasangan harus dimulai dengan socket awal / first bank.
- Coba tes kondisi RAM anda dengan memasangnya satu persatu lalu coba direboot. Singkirkan RAM dengan kondisi bad.


5. Pesan Keyboard Bad
- Penyebabnya adalah pada Keyboard.
- Periksa sambungan kabel keyboard di belakang PC.
- Masih belum bisa? Coba ganti dengan keyboard teman anda.
- Masih belum bisa? Kerusakan ada pada chip keyboard di motherboard.

6. Pesan Data Error Reading Drive X
- Penyebabnya ada pada hardisk.
- Coba reboot beberapa kali.
- Bila bisa booting, selamatkan segera data penting anda dan system file.
- Bila tidak bisa, cek sambungan kabel hardisk ke motherboard dan ke power supply.


7. Pesan Disk Configuration Error / DMA Error On Boot
- Penyebabnya adalah motherboard tidak mendukung hardisk yang baru anda pasang.
- Coba ganti dengan hardisk lainnya.


8. Pesan FDD Cotroller Failure
- Penyebabnya adalah pada floppy disk drive.
- Masuk ke Setup BIOS.
- Disable-kan drive A atau B kemudian save lalu exit.
- Reboot PC.
- Masih belum bisa? Buka casing dan cek kabel pada FDD.
- Coba ganti dengan FDD yang lainnya.


9. Pesan Internal Chace Test Failed
- Buka buku manual motherboard anda.
- Periksa apakah prosesor yang anda gunakan telah compatible dengan motherboard.
- Kemungkinan jawabannya adalah belum dan anda harus mengupgradenya.


10. Pesan Disk Configuration Error / DMA Error On Boot
- Penyebabnya adalah motherboard anda tidak mendukung hardisk baru anda.
- Solusinya dengan mengganti motherboard.


11. Pesan Unlock System / Unit Keylock
- Penyebabnya karena sistem anda tengah terkunci.
- Cari tempat kunci tersebut pada PC.
- Buka kuncinya.
- Reboot kembali.


12. Tips Agar Booting Tetap Lancar
  • Ketika PC tengah booting, klik F8
  • Pada pilihan menu pilih “Step by step Confirmation”
  • Anda akan dihadapkan pada pertanyaan pertanyaan untuk meload driver dan fungsi-fungsi tertentu.
  • Tekan Y untuk meload berikut ini: Dblspace driver, Himem.sys, Ifshlp.sys, Dblbuff.sys, GUI. Tekan N untuk pilihan lainnya.
  • Edit config.sys dengan program text editor seperti edit atau notepad.
  • Tambahkan REM pada tiap baris yang diawali dengan DEVICE= atau DEVICEHIGH=.
  • Edit autoexec.bat.
  • Tambahkan REM pada tiap baris yang diawali dengan LH.